legenda

 

CERITA RAKYAT ASAL NTT- SUMBA TENGAH- KECAMATAN MAMBORO- DESA OLE ATE

ASAL MULA NAMA PALAIJU ANAKARA

JUANITA VICHA KRISTIANI RAMBU ORU-SMP KRISTEN MBARAMBANJA - SUMBA TENGAH

Di sebuah kampung, hiduplah dua orang kakak beradik, yang kakak bernama Palaiju dan yang adik bernama Anakara. Mereka hidup bersama, tumbuh bersama, dan bermain bersama, hingga pada akhirnya mereka menjadi pemuda dan pemudi. Kedua kakak beradik ini menjalani kehidupan yang tidak wajar. Mereka menjalani kehidupan layaknya sepayang kekasih. Pada akhirnya mereka didapati melakukan kesalahan fatal yaitu kawin sedarah. Hari demi hari, orang-orang di kampung itu, termasuk keluarga besar mereka, merasa jijik, marah dan malu. Mereka bersepakat untuk memisahkan kedua kakak beradik itu. Tetapi, hari demi hari hubungan itu semakin akrab dan tidak bias dipihkan lagi. Keluarga besar mereka bermufakat membunuh kedua kakak beradik itu.

Di hari dimana mereka akan dibunuh , kedua kakak beradik ini tahu bahwa mereka akan dibunuh. Mereka melarikan diri ke sebuah tebing yang sangat tinggi dan turun ke sebuah goa yang sangat dalam. Kehidupan terus berlanjut di dalam goa itu, untuk mencari makan, mereka harus naik turun mengunakan tali yang ada di dalam goa itu. Pada suatu saat, ada dua orang yang melihat mereka, dua orang tersebut bernama Saingo dan Bulu. Saingo dan Bulu pergi memberitahu orang-orang di Kampung, bahwa mereka tahu dimana tempat persembunyian Palaiju dan Anakara. Orang- orang di kampung datang, dan menemukan strategi yang tepat untuk membunuh kedua kakak beradik itu , dengan cara memutuskan tali yang digunakan untuk keluar mauk mencari makan. Tali telah putus, kedua kakak beradik kehabisan makanan, mereka tidak memiliki jalan keluar. Mereka memutuskan untuk mengakhiri kehidupan mereka dengan cara masuk kedalam sebuah kain atau sarung tenun ikat Sumba dan menggulungkan diri ke tempat yang sangat dalam. Nyawa mereka tidak selamat dan mati dalam kesia-siaan .

Hingga pada saat ini, orang-orang di desa Ole Ate menamai tempat itu Goa dan Tebing dengan sebutan Palaiju Anakara gabungan kedua nama kakak beradik itu.

Dalam Bahasa Wee luri- Sumba Tengah, Palaiju berarti terjun dan anakara berarti seorang gadis, Jadi Palaiju Anakara berarti seorang gadis yang terjun.

Pesan Moral: Kita tidak boleh melakukan pekerjaan yang sia- sia atau perbuatan yang tercela, karena sebagai orang yang berbudaya dan berakhlak mulia kita patut melakukan pekerjaan yang wajar dan benar.

Salam literasi, ayo membaca!

Comments

Popular posts from this blog

HEBAT KARENA MEMBACA DAN SIAP JELAJAHI DUNIA @ketumtpkk @pokja2pkkpusat @tppkkpusat @ lombavlogpkkpokja2